Nama :
Theresia Indah Purnawati.
NPM :
1213215002
Matkul :
Perilaku Keorganisasian.
I.
TANTANGAN
DAN PELUANG ORGANIZATION BEHAVIOR
1.
GLOBALISASI
a. Tantangan I :
Adanya globalisasi membuat dunia menjadi
semakin kecil yang disebabkan oleh perkembangan teknologi misalnya melalui
telekomunikasi, perjalanan informasi ,ideology dan kemitraan organisasi,
lingkungan organisasi global tidak lagi menjadi tantangan, tapi itu sudah
terjadi pada organisasi itu sendiri.
Peluang I :
Organisasi yang ingin memenangkan persaingan global
harus memiliki pola pikir baru, pasar produk baru,kemampuan baru dan cara
berpikir baru mengenai bisnis sehingga secara langsung dan tidak langsung dapat
menciptakan SDM yang lebih berkualitas untuk mencapai kelincahan global,
efektifitas dan daya saing tersebut.
b. Tantangan
2:
Perusahaan/organisasi di Negara maju yang
membuka cabang usaha di Negara berkembang memiliki tantangan politik
tersendiri,karena mereka dibesarkan dalam budaya barat sering mengambil proses
politik demokratis sbg standar tetapi kadang aturan itu tidak berlaku bagi
budaya lainnya misalnya di Negara yg kekuasaan politik dan ekonominya dipengaruhi
oleh agama,keluarga,revolusi ataupun pemberontakan.
Peluang 2:
Adanya situasi politik yang tidak pasti dalam
pasar global maka menuntut perusahaan/organisasi yg sudah mapan di dunia barat
harus mulai belajar pada situasi tersebut untuk memenangkan bisnis global.
2. KERAGAMAN
TENAGA KERJA
a. Tantangan
I :
Adanya emansipasi wanita menuntut organisasi
agar tidak bersikap diskriminatif.Sebagian lapangan pekerjaan yg biasanya
dilakukan pria sudah bisa dilakukan wanita misalnya sopir busway,
arsitek,pejabat pemerintahan dll,kadang para istri berperan sbg pencari nafkah
utama karena suami menganggur atau penghasilannya dirasakan tidak mencukupi
kebutuhan keluarganya, sehingga kedepan jumlah wanita karier semakin meningkat.
Peluang I:
Keadaan ini membuka peluang bagi wanita untuk
mengikuti pendidikan secara leluasa shg meningkatkan kualitas wanita,tak heran
makin banyak wanita terdidik berpendapat bahwa keahlian dan ilmunya harus mrk
abdikan untuk meningkatkan taraf hidupnya sendiri.
b. Tantangan
2:
Karena tekanan ekonomi banyak orang tua yg
tidak mampu secara ekonomi mendorong anak-anak mereka untuk sedini mungkin
turut mencari nafkah keluarga contohnya: menjadi pemulung, pengamen, berjualan
makanan asongan bahkan ada anak yg dieksplorasi menjadi artis untuk tulang
punggung keluarga.
Peluang 2:
Meskipun secara Undang – undang tidak
diperbolehkan untuk bekerja tapi tdk sedikit anak2 memasuki lapangan kerja
karena adanya asumsi anak yg dpt membantu orangtuanya adalah anak dambaan
keluarga dan adanya pemikiran anak2 lebih mudah diatur tdk banyak tuntutan
dengan upah rendah, sehingga pemerintah harus lebih bijak menyikapi hal ini dgn
mempertegas UU perlindungan anak, meskipun mereka bekerja untuk keluarga tapi
jangan sampai merampas hak-hak nya untuk menikmati masa- masa kanak- kanaknya.
3. PENINGKATAN
KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS
a. Tantangan
1:
Pada tahun 1990-an organisasi diseluruh dunia
meningkatkan kapasitas sbg respons terhadap permintaan yang bertambah ,dan mereka
menambah fasilitas baru ,memperluas pelayanan dan penambahan staf tetapi
penambahannya terlalu banyak dgn jumlah permintaan pasarnya, sehingga setiap
industry mengalami kelebihan persediaan,misalnya pabrik mobil memproduksi
terlalu banyak mobil dari yg bisa dibeli pelanggannya, industry telekomunikasi
memiliki banyak hutang dari penanbahan kapasitasnya,kota besar terlalu banyak
restoran drpd yg dibutuhkan masyarakatnya.
Peluang 1:
Kelebihan kapasitas meningkatkan kompetisi
yang memaksa para manager untuk mengurangi biaya tanpa mengurangi produktifitas
organisasi beserta kualitas produk dan jasa yg mereka tawarkan.Untuk mencapai
tujuan tsb manager dpt mengimplementasikan program-progrram seperti manajemen
kualitas dan perencanaan ulang proses dan program yg membutuhkan keterlibatan
karyawan secara ekstensif.
b. Tantangan
2:
Tahun 2014 industri kelapa sawit diperkirakan
memiliki prospek yg cukup cerah dan menjanjikan, tetapi masih didominasi oleh
beberapa perusahaan besar baik nasional maupun multinasional,belum lagi
tingginya tingkat pencurian,produksi
rendah, efisiensi biaya SDM,penelitian dan pengembangan dari sector hulu sampai
ke hilir.
Peluang 2 :
Untuk mengatasi masalah tersebut, organisasi
pada industry kelapa sawit sekarang membuka peluangdlm kemajuan teknologi industry
untuk menyediakan solusi layanan IT yg tepat berupa CCTV monitoring menggunakan
media akses VSAT. Layanan ini dapat mendukung misi perusahaan
untuk meningkatkan produktifitas serta monitoring secara real time untuk setiap
titik proses kegiatan industri. CCTV digunakan untuk memantau jembatan timbang,
penerimaan tandan buah segar (TBS), loading ramps, dan dispatch station.
4. KELANGKAAN
TENAGA KERJA
a. Tantangan
1:
Tahun 2007-2010an sebagian besar Negara Eropa
dan Amerika mengalami kekurangan tenaga kerja terampil karena populasi yg
bertambah tua ,angka kelahiran menurun dan tingkat partisipasi tenaga kerja ini
disebabkan ketika generasi baby boomer (1946-1965) mulai berhenti kerja/pensiun
secara besar-besaran dari angkatan kerja.Penurunan minat pekerja usia lanjut
untuk tetap bekerja hampir 80% ini karena rencana pension dan tunjangan jamina
social yg baik yg telah membuat para pekerja melakukan pensiun dini terutama
mereka yg pekerjaannya melelahkan dan tidak menantang.
Peluang 1:
Pada akhir abad 20 terdapat peningkatan dalam
jumlah wanita yg memasuki angkatan kerja,ini bisa sedikit mengatasi masalah
kelangkaan tenaga kerja di Eropa dan Amerika ditambah dengan meningkatnya angka
imigrasi dan pendatang baru angkatan kerja dari Negara-negara asing.Organisasi
membutuhkan SDM berkualitas untuk menjadi seorang manager handal dimana harus
bisa mengubah strategi perekrutan dan pemeliharaan yg baik termasuk system upah
dan tunjangan yg bagus untuk bisa mempertahankan karyawan yg terampil disamping
itu harus mengubah praktik organisasi dgn memikirkan kebutuhan pekerja lebih
tua dan memikirkan cara memotivasi
pekerja lebih muda yg merasa terhambat ketika kolega lebih tua tidak pension.
b. Tantangan
2:
Warga masyarakat yang menderita cacat/difabel
dan kelainan seksual kadang mengalami diskriminasi dalam memperoleh pekerjaan
padahal sebagian dari mereka memiliki bakat yg tinggi yg belum tentu dapat
dilakukan oleh manusia normal lainnya dan telah menempuh pendidikan tinggi yang
dapat berguna untuk kemajuan dirinya dan kemajuan tempat kerja yang
diinginkannya, jika mereka diberikan kesempatan untuk berkarya di organisasi
tsb maka dapat mengurangi kelangkaan tenaga kerja.
Peluang 2:
Tidak ada salahnya organisasi juga memberikan
kesempatan kepada kaum difabel untuk meningkatkan taraf hidup mereka tetapi
harus memikirkan juga perubahan dalam proses rekrutmen/seleksi, kebijakan
penempatan-penugasan-kepesertaan pd program pelatihan dan pengembangan agar
sesuai dengan keadaan mereka.
5. PENINGKATAN
LAYANAN PELANGGAN
a.
Tantangan 1:
Pada
perusahaan operator seluler buruknya layanan pelanggan menjadi alas an utama
untuk mengganti operator selulernya meskipun mereka sudah meningkatkan
investasi SDM dan infrastruktur tetapi layanan pelanggan tetap menjadi
tantangan tersendiri karena mempengaruhi Indikator Utama Kinerja (KPI) operator
seperti tingkat kepuasan pelanggan dan Net Promote Score (NPS).Penyebabnya
adalah pelanggan merasa kecewa terhadap kemampuan petugas customer service
dalam mengatasi dan menemukan sumber masalah yang dihadapinya. Hal inilah
mendorong ketidak percayaan pelanggan akan kemampuan petugas dalam mengatasi
masalah buruknya jangkauan sinyal dan ketidak percayaan akan kemampuan petugas
untuk mengatasi masalah buruknya kinerja ponsel, ataupun terputusnya percakapan
telepon secara tiba-tiba.
Peluang
1:
Perusahaan
operator seluler dapat melakukan perbaikan kecepatan dalam penanganan masalah
jika tim layanan pelanggan dilengkapi
dengan alat diagnose yg lengkap dan efektif serta alat untuk memecahkan masalah
atau dapat juga dengan upgrade jaringan untuk meningkatkan kinerja.Tetapi
peluang yg baik untuk memberikan layanan dalam memuaskan pelanggan terletak
pada perbaikan koneksi struktur organisasi yang sebelumnya tidak terhubung dengan
baik antara satu dengan yang lainnya serta intelligence yang terpisah-pisah.
Hal ini sering dijumpai di banyak perusahaan operator seluler.
b.
Tantangan 2:
Manager
toko ritel khusus untuk kegiatan outdoor (pendaki gunung,pengendara sepeda
gunung,pemain ski,peseluncur dll) diminta bertanggung jawab langsung thd
masalah layanan pelanggan, mereka membutuhkan karyawan yg ramah, sopan, mudah
didatangi,ber:pengetahuan , cepat dalam merespon kebutuhan pelanggan dan
bersedia melakukan apapun yg diperlukan untuk menyenangkan pelanggan dan
kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangkan
pelanggannya.
Peluang
2:
Karena
masalah layanan pelanggan mrp tanggung jawab yg sangat penting bagi manager
took maka dia harus bisa menanamkan kpd karyawannya arti pentingnya sebuah
servis bagi pelanggan untuk peningkatan penjualan dengan menunjukkan sikap dan
perilaku yg harus dilakukan karyawan dalam melayani pelanggan.
6.
MENINGKATKAN KETRAMPILAN PERSONAL
a. Tantangan
1:
Didalam organisasi kadang mengalami hal-hal yg tidak
diinginkan seperti tidak tercapainya standar pencapaian kerja, karyawan tidak
mampu melaksanakan tugasnya, karyawan tidak produktif, tingkat penjualan
menurun, tingkat keuntungan menurun adalah beberapa contoh gelaja-gejala yang
umum terjadi dalam organisasi. gejala tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yang meliputi : kegagalan dalam memotivasi karyawan, kegagalan organisasi dalam
memberi sarana dan kesempatan yang tepat bagi karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya, kegagalan organisasi memberi pelatihan dan pengembangan secara
efektif kepada karyawan.
Peluang 1:
Dalam situasi ini program pelatihan sangat dibutuhkan dan sangat
mengandalkan training need analysis ( TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan.
Dan merorientasi kepada pengembangan karyawan meliputi :
·
Adanya pegawai baru, Memberikan
orintasi pekerjaan atau tugas pokok organisasi kepada pegawai yang baru
direkrut sebelum yang bersangkutan ditempatkan pada salah satu unit organisasi;
·
Adanya peralatan kerja baru,
Mempersiapkan pegawai dalam penggunaan peralatan baru dengan teknologi yang
lebih baru, sehingga tidak terjadi adanya kecelakaan kerja dan meningkatkan
efesiensi kerja;
·
Adanya perubahan sistem
manajemen/administrasi birokrasi, Mempersipakan pegawai dalam melakukan
pekerjaan dengan menggunakan sistem yang baru dibangun;
·
Adanya standar kualitas kerja yang
baru, Mempersiapkan pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem
yang baru dibangun;
·
Adanya kebutuhan untuk menyegarkan
ingatan , Memberikan nuansa baru/penyegaran ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki;
·
Adanya penurunan dalam hal kinerja
pegawai, Meningkatkan kualitas kinerja pegawai sesuai dengan tuntutan
perkembangan lingkungan strategis;
·
Adanya rotasi/relokasi pegawai,
Meningkatkan pegawai dalam menghadapi pekerjaan dan situasi kerja yang baru
b. Tantangan
2:
Manager dan staf professional sekarang ini
dituntut untuk mendalami tatacara/kebiasaanya dlm meningkatkan produktifitasnya
dlm tugas sehari-hari sehingga tercipta tenaga professional yg produktif dan
efisien, seperti goal setting,managing time and routines activity,tetapi kadang
mereka tidak sadar betapa pentingnya meningkatkan kualitas pribadinya tersebut
untuk kemajuan dirinya dan organisasinya tersebut.
Peluang 2 :
Organisasi harus tanggap dlm membaca keadaan tenaga
profesonalnya, mrk harus bisa mengubah kejemuan kerja misalnya dengan rekreasi
karyawan,gathering untuk meningkatkan kekerabatan karyawan dan juga pelatihan
konseling/workshop, hal ini diharapkan Peserta akan lebih fokus pada tugas-tugas
yang disusun menurut skala prioritasnya masing-masing dan juga akan lebih mudah
dan lebih siap dalam menghadapi tugas-tugas dan/atau proyek baru yang
diembannya Secara umum pelatihan ini akan meningkatkan produktifitas kerja
karyawan melalui efektifitas kegiatan sehari-hari yang dengan sendirinya akan
meningkatkan kontribusinya dalam peningkatan kinerja organisasi.
7. EMPOWERMENT
a.
Tantangan 1:
Adanya penolakan
terhadap perubahan oleh manajer organisasi yg disebabkan ego dan nilai-nilai
pribadi yg beranggapan karyawan harus patuh pd perintah manajer shg timbul
ketidaknyamanan ketika karyawan mencetuskan inisiatif/ide yg dpt mengurangi
kekuasaan manager shg berusaha mempersulit kelompok kerja.
Peluang
1:
Manajer yg dididik
dgn cara lama dan mempunyai ego tinggi tidak akan menerima adanya keterlibatan
karyawan,mereka memperhatikan hasil kerja dibandingkan orang yg bekerja
tersebut sehingga perlu adanya pelatihan manajemen yang memungkinkan akan
mempengaruhi cara pandang dan filosofi manajer tersebut yaitu pimpinan yang berhasil
bukanlah yang mencari kekuasaan untuk dirinya sendiri akan tetapi yang mampu
mendistribusikan kekuasaan kepada orang banyak untuk mencapai tujuan bersama.
b. Tantangan 2:
Pada tahun 1980-an manajer dianjurkan untuk membuat para
karyawannya berpartisipasi dalam keputusan –keputusan yg berkaitan dengan
pekerjaan dan bertanggung-jawab sepenuhnya atas apa yg mereka lakukan sehingga manajer
dipaksa untuk melepaskan kendali dan karyawan dipaksa belajar bertanggung-jawab
atas pekerjaan dan keputusan yg dibuatnya.
Peluang 2:
Pada saat itu peran
manajer dan karyawan sudah mulai samar, karyawan disebut rekan,pembuatan
keputusan diturunkan ketingkat operasi dimana memberikan peluang bagi karyawan
menentukan keputusan yg terbaik untuk kinerjanya sendiri sehingga meningkatkan
jumlah organisasi yg menggunakan tim mandiri yakni bekerja tanpa pengawasan bos
semakin banyak.
8.
MENYIKAPI
KESEMENTARAAN
a. Tantangan 1:
Awal tahun 1968-an
Swiss mendonimasi pasar jam tangan dunia hingga 90% selama 60 tahun terakhir
pembuat jam tangannya juga berinovatif menemukan jarum detik, menemukan
teknologi yang membuat jam semakin akurat, meluncurkan desain jam analog
baru,namun di tahun itu penjualan jam merosot tajam secara global. Pangsa pasar
turun drastis karena dunia sedang dilanda demam jam digital yang dipopulerkan
oleh pembuat jam Jepang, ironisnya, teknologi jam digital ditemukan oleh para
ilmuwan Swiss.Penemuan baru tersebut sebelumnya ditolak oleh pembuat jam Swiss
sehingga akhirnya dipamerkan di World Watch Congress. Dalam kasus ini
resistensi akan sesuatu yang baru seringkali menjadi penghambat terbesar dalam
berinovasi.
Peluang 1:
Seharusnya perusahaan
jam tangan Swiss ini mengutamakan kolaborasi dengan pemasok, konsumen, atau stakeholder lainnya, ketimbang hanya berfokus pada
pembinaan internal perusahaan.Dikombinasikan dengan orientasi fleksibilitas,
dimana perusahaan lebih mengutamakan pertumbuhan, kreativitas, dan kemampuan
beradaptasi, sehingga lebih dinamis dan selalu berupaya bertransformasi. Bisa
jadi ide-ide baru bermunculan di sekitar kita. Peluang terobosan selalu ada,
namun pertanyaannya adalah “Cukup terbukakah perusahaan kita pada peluang dan
perubahan tersebut?”
b. Tantangan 2:
Karyawan produksi pd Caterpillar,Ford dan Alcoa saat ini
harus menguasai peralatan produksi yg terkomputerisasi padahal 20thn lalu
pekerjaan itu tidak dlm deskripsi tugas mereka,dahulu kelompok kerja mrk spesifik
relative permanen dgn jaminan yg cukup untuk bekerja dgn orang yg sama dari
hari ke hari tetapi semua itu sekarang berubah digantikan dgn tim kerja
sementara,departemen yg berbeda dg anggota yg berganti setiap saat dan akhirnya
organisasi itu dlm keadaan yg terus berubah.
Peluang 2:
Proses yg selalu berubah dalam organisasi dapat membuka
peluang mereka untuk mengatur ulang berbagai divisi mereka,menjual/menggantikan
bisnis yg berkinerja buruk,mengurangi operasi,mengontrakkan jasa dan operasi yg
tidak penting ke organisasi lain dan mengganti karyawan permanen dengan
temporer shg mengurangi biaya.Manajer dan karyawan harus belajar menyikapi
perubahan yaitu hidup dgn fleksible ,spontan dan cepat beradaptasi dengan
keadaan baru.
9.
MERANGSANG
INOVASI DAN PERUBAHAN
a. Tantangan 1:
Ada banyak perusahaan
raksasa yg gagal seperti Sears,Boeing dan Lucent Techologies mereka
mengimplementasikan program-program pemotongan biaya yg sangat besar dan
meniadakan/PHK ribuan pekerja untuk menghindari kebangkrutan.
Peluang 1:
Pemotongan biaya
dengan memPHK perkerja dapat dihindari jika perusahaan itu dapat mengembangkan
inovasi dan menguasai seni perubahannya sehingga perusahaan akan terus maju
jika fleksible,terus berkualitas dan dapt mengalahkan kompetitornya dengan
menawarkan produk yg terus inovatif.Contohnya Amazon.com dapat menyaingi
pesaingnya dgn menjual buku lewat situs internet.
b. Tantangan 2:
Krisis ekonomi yang belum tuntas di wilayah Eropa dan
Amerika Serikat, serta persaingan bisnis semakin menuntut kreativitas dan
inovasi,mengharuskan perusahaan/organisasi untuk menemukan kekuatan keunggulan
dari kekayaan potensi dan sumber daya yang dimiliki saat ini. Setiap orang di
dalamnya diharapkan menjadi sadar akan
tantangan yang harus dijawab dengan kreativitas dan inovasi, secara
terus-menerus, tanpa pernah terjebak dalam zona kenyamanan dan tidak ada
seorangpun yg diam dalam pola kerja lama.
Peluang
2:
·
Semangat kreatif dan inovatif dalam
kepribadian setiap karyawan dan pimpinan perusahaan, akan menjadi harta
produktif yang paling penting buat kemajuan perusahaan. Zaman sedang berubah
dan diperlukan cara kerja yang luar biasa untuk mengeksplorasi potensi dan
sumber daya di tempat kerja dengan kreativitas. Tanpa karyawan-karyawan yang
kreatif dan inovatif, perusahaan berpotensi kehilangan daya saing, dan
kemunduran kinerja akan membuat perusahaan sulit menjawab tantangan bisnis di
masa depan.
·
Mengeluarkan organisasi dari zona
nyaman membutuhkan figur pemimpin yang kuat dan visioner. Dibutuhkan pemimpin
yang cerdas membangun visi bersama, dan cerdas menginternalisasikan nilai-nilai
visi tersebut dengan pengaruh yang kuat, untuk dapat dipatuhi setiap orang
dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.
10.
MENYEIMBANGKAN
KONFLIK
a. Tantangan 1:
Karyawan biasa pd thn.1960-an atau 1970-an bekerja dikantor
8-9 jam/hari dari senin sampai jumat,tempat dan jam kerja ditentukan dengan
jelas.Hal ini tidak berlaku bagi sebagian besar angkatan kerja saat ini,
karyawan makin sering mengeluh bahwa batas antara waktu kerja dan waktu bukan
kerja jadi tidak jelas,sehingga menimbulkan konflik pribadi dan tekanan.
Peluang 1:
Angkatan kerja pada
zaman sekarang menghadirkan peluang bagi para pekerja untk menciptakan dan
menyusun peran-peran kerja mereka.Teknologi komunikasi juga membuka peluang
karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dirumah,mobil bahkan dikala liburan,
ini memungkinkan banyak individu yg berkecimpung dalam bidang teknis dan
professional meenyelesaikan pekerjaan mereka pd sembarang waktu dan tempat
manapun.
b. Tantangan 2:
Terhambatnya
pembangunan di daerah perbatasan yg merupakan buntut dari persoalan konflik
internal daerah tersebut sehingga belum bisa mewujudkan kesejahteraan rakyatnya
yang berakibat semakin banyak warga miskin dan tertinggal di daerah tersebut. ,
ketertinggalan itu justru memicu persoalan lain, seperti masalah sosial,
keamanan, serta masalah kebangsaan. Konflik ini dapat terjadi karena lemahnya
koordinasi antar instansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih yang
mengakibatkan terjadi penundaan dan terhambatnya pembangunan di daerah-daerah
perbatasan.Konflik seperti ini harus cepat karena kasus konflik ini merugikan
banyak pihak.Contoh kasusnya adalah konflik yg terjadi pada masyarakat sekitar
Comoro, Subdistrik Comoro, Dili,Timor Leste.
Peluang 2:
Perlu
penanganan multi disiplin dan kerja sama berbagai pemangku kepentingan dalam
upaya pembangunan daerah tertinggal. Pemerintah dalam satu sisi berfungsi
sebagai promotor pemberi stimulus fiskal. Sedangkan lembaga lainnya bisa masuk
dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan masalah upaya
pembangunan sumber daya manusia. Solusi/peluang
untuk kasus konflik seperti ini sebaiknya menggunakan metode Arbitrasi, yaitu
adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah konflik
ini.Peran orang ketiga dalam hal ini bisa berupa lembaga atau instansi lain
dari pemerintah yang bertugas untuk mengawasi koordinasi antar instansi agar menjadi semakin lebih kuat
koordinasinya. Dan mengawasi penyaluran modal agar lebih jernih dan transparan
sehingga tidak sering terjadi penundaan yang diakibatkan oleh penyaluran modal.
11.
MENINGKATKAN
PERILAKU ETIS
a. Tantangan 1:
Organisasi/perusahaan harus bisa menerapkan perilaku etis
dalam bisnisnya,salah
satu kegiatan yang perlu dan penting untuk dilakukan agar bisa meningkatkan
nilai tambah dan citranya dalam masyarakat adalah dengan melakukan tanggung
jawab social yaitu kepedulian bisnis kepada kesejahteraan masyarakat sekitar
,Tanggung jawab perusahaan menyangkut semua hal yang dilakukan perusahaan yang
berhubungan dengan masyarakat mulai merekrut karyawan dari kelompok minoritas,
menghemat energi, meminimalkan polusi dan sebagainya. Fungsi dari kegiatan ini
adalah untuk menilai kerja sosial perusahaan yaitu kedermawanan perusahaan,
tanggung jawab perusahaan, dan kebijakan perusahaan.
Peluang 1:
Perilaku Etis dapat
membuka peluang bagi organisasi/perusahaan untuk :
‘-Menunjukkan kedermawanan
perusahaan yg dapat berupa bantuan atau sumbangan sukarela yang diberikan pada
kelompok-kelompok non-profit tertentu. Program ini ada yang merupakan program
tetap perusahaan dan dapat dilakukan perusahaan besar maupun kecil.
‘-Menerbitkan laporan
kegiatan sosialnya secara berkala kepada public dalam rangka menciptakan citra
baik perusahaan. Namun untuk memberitakan kegiatan sosialnya, perusahaan harus
bisa mengukur kontribusi positifnya terhadap masyarakat dan mengurangi dampak
sosial negatifnya dengan menggunakan audit social ataupun kelompok-kelompok
yang pekerjaannya memang mengawasi bagaimana perusahaan melaksanakan tanggung
jawab sosialnya dan berlaku etis, yaitu investor yang peduli terhadap isu-isu
sosial kemasyarakatan, pecinta lingkungan, kelompok pekerja, dan pelanggan.
b. Tantangan 2:
Tanggung jawab sosial
dan perilaku etis perusahaan/organisasi tidak hanya ditujukan pada lingkungan
sekitar saja, namun juga kepada dunia global dan dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan di berbagai belahan dunia Salah satu perbuatan etis yang
paling mendasar dan minimal untuk dilakukan oleh perusahaan adalah memenuhi
tanggung jawabnya pada pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut atau
stakeholder yaitu meliputi pelanggan, investor, karyawan, masyarakat dan
lingkungan .
Peluang 2:
Peluang yg dapat
diambil perusahaan/organisasi dlm memenuhi tanggung jawabnya adalah:
‘-Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan
adalah memuaskan pelanggan dengan produk dan jasanya yang berkualitas, caranya
adalah dengan jujur kepada pelanggan mengenai produk yang mereka miliki dan
tidak berlebihan dalam meng-iklankan produknya (baca: iklan bohong dan tidak
sesuai kenyataan produk) serta dapat dipercaya.
‘-Tanggung jawab
kedua adalah kepada investor dimana perusahaan harus berusaha sedemikian
mungkin untuk selalu meningkatkan kekayaan investor yang telah memberikan
dananya agar perusahaan tersebut bisa beroperasi dan jujur mengenai kondisi
keuangan perusahaan kepada investor. Hal ini perlu dilakukan agar investor
tetap mau bekerjasama dengan perusahaan.
‘-Tanggung jawab
ketiga adalah kepada karyawan, diantaranya adalah tanggung jawab untuk
menciptakan lapangan pekerjaan dan menghargai karyawannya dengan perlakuan yang
adil. Penghargaan ini salah satunya adalah dengan pemberian kompensasi dan
membayar karyawannya dengan seharusnya.
‘-Dan tanggung jawab
terakhir adalah kepada masyarakat dan lingkungan sekitar, yaitu menciptakan
kesejahteraan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka tanggung jawab
terhadap masyarakat adalah dengan mempromosikan keadilan sosial, donasi-donasi,
berusaha melakukan bisnis tanpa membahayakan lingkungan,
I.
KARAKTERISTIK
INDIVIDUAL
1. Karakteristik Biografis
a)
USIA
o
Hubungan
Umur - Turnover = umur meningkat maka tingkat turnover menurun. Alasannya
karena alternatif pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan lebih
tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.
o Hubungan Umur -
Absensi = Umur meningkat, maka ketidakhadiran yang disengaja menurun, dan
ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula. Mengingat umur yang
bertambah berarti adanya keluarga yang harus dibina. ketidakhadiran yang
disengaja jarang sekali dilakukan, karena melihat pada nilai gaji yang
terpotong bila tidak masuk kerja. Dan ketidakhadiran yang tidak disengaja
meningkat pula, contoh : bila ada salah satu anaknya yang sakit.
o Hubungan Umur -
Produktivitas = umur meningkat, maka produktifitas menurun. Alasan: menurunnya
kecepatan, kecekatan, dan kekuatan. Juga meningkatnya kejenuhan atau kebosanan,
dan kurangnya rangsangan intelektual. Namun ada juga study yang mengemukakan
bahwa hubungan umur dengan produktifitas ternyata tidak ada hubungannya sama
sekali. Dengan alasan : menurunnya ketrampilan jasmani tidak cukup ekstrem bagi
menurunnya produktifitas. Dan meningkatnya umur biasanya diimbangi dengan
meningkatnya pengalaman.
o Hubungan umur -
kepuasan kerja =
bagi karyawan profesional : umur meningkat,
kepuasan kerja juga meningkatü
karyawan
non-profesional : kepuasan merosot selama usia tengah baya dan kemudian naik
lagi dalam tahun-tahun selanjutnya. Bila digambarkan dalam bentuk kurva, akan
berbentuk kurva U ("U" curve).ü
Contoh kasus :
‘- Amerika terdapat UU melarang perintah
pensiun dan saat ini pekerja AS tidak harus pensiun usia 70 th.Mereka melihat
kualitas positif pada para pekerja tua pd pekerjaan mrk seperti
pengalaman,penilaian,etika kerja yg kuat dan komitmen pd kualitas,walaupun
biasanya dipandang kurang luwes dan menolak teknologi baru. Biasanya pekerja –
pekerja muda lebih cepat untuk beradaptasi dengan teknologi baru di bandingkan
dengan pekerja – pekerja tua.
‘- Selama periode 3th
sebuah jaringan besar took piranti keras mempekerjakan satu dari tokonya yg
lain dengan mempekerjakan karyawan yg
lebih tua ternyata setelah diukur berdasarkan penjualan thd biaya tenaga kerja
secara signifikan lebih produktif dibanding kan tokonya yg lain.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa usia dan kinerja tidak ada keterkaitan.
b)
JENIS
KELAMIN
- Tidak ada beda yang
signifikan / bermakna dalam produktifitas kerja antara pria dengan wanita.
- Tidak ada bukti
yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan memperngaruhi kepuasan kerja.
- Hubungan gender -
turnover = beberapa studi menjumpai bahwa wanita mempunyai tingkat keluar yang
lebih tinggi, dan studi lain menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan
keduanya.
- Hubungan gender -
absensi = wanita mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi (lebih sering
mangkir). dengan alasan : wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan
keluarga yang lebih besar, juga jangan lupa dengan masalah kewanitaan.
Contoh kasus:
Angkatan kerja wanita
yg memiliki anak-anak usia prasekolah sekarang lebih memilih jadwal kerja paruh
waktu yang fleksibel dan telecommuting sebagai cara untuk mengakomodasi
tanggung jawab sebagai seorang ibu dan istri dalam keluarga mereka.
c)
STATUS
PERKAWINAN
Tenaga Kerja yang sudah menikah cenderung;
o kemungkinan turnover
(keluar masuk karyawan) kecil
o kepuasaan kerja
meningkat
Tidak ada studi yang cukup untuk menyimpulkan
mengenai efek status perkawinan terhadap produktifitas,karyawan yang menikah
lebih sedikit absensinya, pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan
pekerjaannya
Contoh kasus:
Karyawan yang sudah
menikah umumnya memiliki tingkat pengunduran diri yg rendah ini umumnya karena
tuntutan income /gaji untuk memenuhi kebutuhan keluarga,tetapi biasanya sering
absen dikarenakan urusan keluarga misalnya salah satu keluarganya sakit.
d)
MASA
KERJA
-Tidak ada alasan
bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan lebih produktif dari pada
yang junior.
- Senioritas / masa
kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan tingkat turnover.
- Masa kerja
berkaitan secara negative jika:
- masa kerja tinggi , tingkat
absensi dan kinerja/ turnover rendah
- masa kerja rendah, tingkat absensi
dan kinerja/turnover tinggi
- Masa kerja
berkaitan secara positif jika :
- masa kerja tinggi, kepuasan kerja
tinggi
- masa kerja rendah, kepuasan kerja rendah
Contoh kasus:
Para pekerja yg lebih
tua berkemungkinan lebih rendah untuk mengundurkan diri krn masa pengabdian yg
panjang cenderung memberika gaji yg tinggi, tunjangan liburan dan pension yg
lebih menarik. Mereka juga dianggap berkualitas karena memiliki pengalaman,
penilaian, etika kerja yg kuat dan komitmen terhadap kualitas.Sehingga mereka
biasanya lebih dihargai daripada pekerja muda.
e)
RAS
/ BANGSA / SUKU BANGSA
Ras dipelajari dalam
perilaku organisasi khususnya dalam hubungannya dengan hasil-hasil pekerjaan
seperti keputusan pemilihan personel, evaluasi kinerja dan diskriminasi
ditempat kerja, beberapa pokok sbb:
o
Dalam
situasi pekerjaan terdapat kecenderungan menyukai rekan-rekan dari ras mereka
sendiri dalam evaluasi kinerja, keputusan promosi dan kenaikan gaji.
o
Terdapat
sikap-sikap berbeda secara substansional terhadap tindakan afirmatiif,dengan
orang Amerika Afrika mendapatkan program2 yg lebih besar disbanding orang kulit
putih.
o
Orang
Amerika Afrika biasanya mengalami perlakuan lebih buruk dibanding orang kulit
putih dalam keputusan pekerjaan
Contoh kasus:
-
Pegolf
dunia Tiger Woods menolak ditempatkan dirinya kedalam suatu kategori ras
tunggal, dia menekankan akarnya dari multietnis.
-
Sebagian
besar individu di AS mengidentifikasi diri mereka menurut kelompok rasial tapi
di bbrp Negara seperti Brasil tidak mengidentifikasikan diri mereka seperti
itu.
2. Kemampuan
Adalah kapasitas seorang individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan,sebuah penilaian terkininatas
apa yg dapat dilakukan seseorang. Kemampuan dibagi menjadi;
a. Kemampuan intelektual
Yaitu kemampuan yg
diperlukan utk mengerjakan kegiatan mental. Semakin tinggi posisi dalam
hirarkhi organisasi, semakin membutuhkan kemampuan intelektual. Dimensi
kemampuan intelektual;
~
Kecerdasaan
Numeris: Kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat.
Contoh : akuntan
menghitung pajak penjualan serangkaian barang.
~
Pemahaman
Verbal: Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar serta hubungan
kata satu sama lain.
Contoh : manajer
pabrik mengikuti kebijakan perusahaan pd perekrutan.
~
Kecepatan
Perseptual: Kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan
tepat
Contoh : penyelidik
kebakaran ,FBI, dokter forensik
~
Penalaran
Induktif: Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah dan
kemudian memecahkan masalah itu.
Contoh : periset
pasar yg meramalkan permintaan suatu produk esok hari.
~
Penalaran
Deduktif: Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu
argument.
Contoh : Pengawas yg
memilih 2 saran berbeda yg ditawarkan pegawai.
~
Visualisasi
Uang: Kemampuan membayangkan bagaimana suatu obyek akan tampak seandainya
posisinya dalam ruang diubah.
Contoh : Dekorator
interior yg mendekorasi ulang sebuah kantor.
~
Ingatan: Kemampuan
menahan dan mengenang kembali masa lalu.
Contoh : tenaga
penjual yg mengingat nama-nama pelanggan.
b.
Kemampuan fisik
Yaitu kemampuan yg
diperlukan utk melakukan tugas-tugas yg menuntut stamina, kecekatan, kekuatan.
Individu yg bekerja bukan pd posisi manajemen (pelaksana) lebih banyak
menggunakan kemampuan fisik.
Contoh : Pekerjaan sebagai bodyguard dan
petugas keamanan yg menuntut kesehatan fisik dalam tugas sehari- harinya,
sopir, petugas pelabuhan dll.
c.
Kesesuaian Pekerjaan
– Kemampuan
· kemampuan
di bawah persyaratan, kinerja gagal
· kemampuan
di atas persyaratan, kinerja memadai, tapi dapat mengurangi kepuasan (frustasi)
Thankyou Bang
BalasHapus