Selasa, 16 September 2014

tantangan dan peluang organization behavior

Nama : Theresia Indah Purnawati.
NPM   : 1213215002

Prodi   : AAK- Reguler Khusus
Matkul            : Perilaku Keorganisasian.

I.             TANTANGAN DAN PELUANG ORGANIZATION BEHAVIOR

1.        GLOBALISASI

a.    Tantangan I :
Adanya globalisasi membuat dunia menjadi semakin kecil yang disebabkan oleh perkembangan teknologi misalnya melalui telekomunikasi, perjalanan informasi ,ideology dan kemitraan organisasi, lingkungan organisasi global tidak lagi menjadi tantangan, tapi itu sudah terjadi pada organisasi itu sendiri.
Peluang I    :
Organisasi yang ingin memenangkan persaingan global harus memiliki pola pikir baru, pasar produk baru,kemampuan baru dan cara berpikir baru mengenai bisnis sehingga secara langsung dan tidak langsung dapat menciptakan SDM yang lebih berkualitas untuk mencapai kelincahan global, efektifitas dan daya saing tersebut.

b.    Tantangan 2:
Perusahaan/organisasi di Negara maju yang membuka cabang usaha di Negara berkembang memiliki tantangan politik tersendiri,karena mereka dibesarkan dalam budaya barat sering mengambil proses politik demokratis sbg standar tetapi kadang aturan itu tidak berlaku bagi budaya lainnya misalnya di Negara yg kekuasaan politik dan ekonominya dipengaruhi oleh agama,keluarga,revolusi ataupun pemberontakan.
Peluang 2:
Adanya situasi politik yang tidak pasti dalam pasar global maka menuntut perusahaan/organisasi yg sudah mapan di dunia barat harus mulai belajar pada situasi tersebut untuk memenangkan bisnis global.

2.      KERAGAMAN TENAGA KERJA

a.    Tantangan I :
Adanya emansipasi wanita menuntut organisasi agar tidak bersikap diskriminatif.Sebagian lapangan pekerjaan yg biasanya dilakukan pria sudah bisa dilakukan wanita misalnya sopir busway, arsitek,pejabat pemerintahan dll,kadang para istri berperan sbg pencari nafkah utama karena suami menganggur atau penghasilannya dirasakan tidak mencukupi kebutuhan keluarganya, sehingga kedepan jumlah wanita karier semakin meningkat.
Peluang I:
Keadaan ini membuka peluang bagi wanita untuk mengikuti pendidikan secara leluasa shg meningkatkan kualitas wanita,tak heran makin banyak wanita terdidik berpendapat bahwa keahlian dan ilmunya harus mrk abdikan untuk meningkatkan taraf hidupnya sendiri.

b.    Tantangan 2:
Karena tekanan ekonomi banyak orang tua yg tidak mampu secara ekonomi mendorong anak-anak mereka untuk sedini mungkin turut mencari nafkah keluarga contohnya: menjadi pemulung, pengamen, berjualan makanan asongan bahkan ada anak yg dieksplorasi menjadi artis untuk tulang punggung keluarga.
Peluang 2:
Meskipun secara Undang – undang tidak diperbolehkan untuk bekerja tapi tdk sedikit anak2 memasuki lapangan kerja karena adanya asumsi anak yg dpt membantu orangtuanya adalah anak dambaan keluarga dan adanya pemikiran anak2 lebih mudah diatur tdk banyak tuntutan dengan upah rendah, sehingga pemerintah harus lebih bijak menyikapi hal ini dgn mempertegas UU perlindungan anak, meskipun mereka bekerja untuk keluarga tapi jangan sampai merampas hak-hak nya untuk menikmati masa- masa kanak- kanaknya.

3.    PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS

a.    Tantangan 1:
Pada tahun 1990-an organisasi diseluruh dunia meningkatkan kapasitas sbg respons terhadap permintaan yang bertambah ,dan mereka menambah fasilitas baru ,memperluas pelayanan dan penambahan staf tetapi penambahannya terlalu banyak dgn jumlah permintaan pasarnya, sehingga setiap industry mengalami kelebihan persediaan,misalnya pabrik mobil memproduksi terlalu banyak mobil dari yg bisa dibeli pelanggannya, industry telekomunikasi memiliki banyak hutang dari penanbahan kapasitasnya,kota besar terlalu banyak restoran drpd yg dibutuhkan masyarakatnya.
Peluang 1:
Kelebihan kapasitas meningkatkan kompetisi yang memaksa para manager untuk mengurangi biaya tanpa mengurangi produktifitas organisasi beserta kualitas produk dan jasa yg mereka tawarkan.Untuk mencapai tujuan tsb manager dpt mengimplementasikan program-progrram seperti manajemen kualitas dan perencanaan ulang proses dan program yg membutuhkan keterlibatan karyawan secara ekstensif.

b.    Tantangan 2:
Tahun 2014 industri kelapa sawit diperkirakan memiliki prospek yg cukup cerah dan menjanjikan, tetapi masih didominasi oleh beberapa perusahaan besar baik nasional maupun multinasional,belum lagi tingginya  tingkat pencurian,produksi rendah, efisiensi biaya SDM,penelitian dan pengembangan dari sector hulu sampai ke hilir.
Peluang 2 :
Untuk mengatasi masalah tersebut, organisasi pada industry kelapa sawit sekarang membuka peluangdlm kemajuan teknologi industry untuk menyediakan solusi layanan IT yg tepat berupa CCTV monitoring menggunakan media akses VSAT. Layanan ini dapat mendukung misi perusahaan untuk meningkatkan produktifitas serta monitoring secara real time untuk setiap titik proses kegiatan industri. CCTV digunakan untuk memantau jembatan timbang, penerimaan tandan buah segar (TBS), loading ramps, dan dispatch station.

4.  KELANGKAAN TENAGA KERJA

a.    Tantangan 1:
Tahun 2007-2010an sebagian besar Negara Eropa dan Amerika mengalami kekurangan tenaga kerja terampil karena populasi yg bertambah tua ,angka kelahiran menurun dan tingkat partisipasi tenaga kerja ini disebabkan ketika generasi baby boomer (1946-1965) mulai berhenti kerja/pensiun secara besar-besaran dari angkatan kerja.Penurunan minat pekerja usia lanjut untuk tetap bekerja hampir 80% ini karena rencana pension dan tunjangan jamina social yg baik yg telah membuat para pekerja melakukan pensiun dini terutama mereka yg pekerjaannya melelahkan dan tidak menantang.
Peluang 1:
Pada akhir abad 20 terdapat peningkatan dalam jumlah wanita yg memasuki angkatan kerja,ini bisa sedikit mengatasi masalah kelangkaan tenaga kerja di Eropa dan Amerika ditambah dengan meningkatnya angka imigrasi dan pendatang baru angkatan kerja dari Negara-negara asing.Organisasi membutuhkan SDM berkualitas untuk menjadi seorang manager handal dimana harus bisa mengubah strategi perekrutan dan pemeliharaan yg baik termasuk system upah dan tunjangan yg bagus untuk bisa mempertahankan karyawan yg terampil disamping itu harus mengubah praktik organisasi dgn memikirkan kebutuhan pekerja lebih tua  dan memikirkan cara memotivasi pekerja lebih muda yg merasa terhambat ketika kolega lebih tua tidak pension.

b.    Tantangan 2:
Warga masyarakat yang menderita cacat/difabel dan kelainan seksual kadang mengalami diskriminasi dalam memperoleh pekerjaan padahal sebagian dari mereka memiliki bakat yg tinggi yg belum tentu dapat dilakukan oleh manusia normal lainnya dan telah menempuh pendidikan tinggi yang dapat berguna untuk kemajuan dirinya dan kemajuan tempat kerja yang diinginkannya, jika mereka diberikan kesempatan untuk berkarya di organisasi tsb maka dapat mengurangi kelangkaan tenaga kerja.
Peluang 2:
Tidak ada salahnya organisasi juga memberikan kesempatan kepada kaum difabel untuk meningkatkan taraf hidup mereka tetapi harus memikirkan juga perubahan dalam proses rekrutmen/seleksi, kebijakan penempatan-penugasan-kepesertaan pd program pelatihan dan pengembangan agar sesuai dengan keadaan mereka.

5.    PENINGKATAN LAYANAN PELANGGAN

a.    Tantangan 1:
Pada perusahaan operator seluler buruknya layanan pelanggan menjadi alas an utama untuk mengganti operator selulernya meskipun mereka sudah meningkatkan investasi SDM dan infrastruktur tetapi layanan pelanggan tetap menjadi tantangan tersendiri karena mempengaruhi Indikator Utama Kinerja (KPI) operator seperti tingkat kepuasan pelanggan dan Net Promote Score (NPS).Penyebabnya adalah pelanggan merasa kecewa terhadap kemampuan petugas customer service dalam mengatasi dan menemukan sumber masalah yang dihadapinya. Hal inilah mendorong ketidak percayaan pelanggan akan kemampuan petugas dalam mengatasi masalah buruknya jangkauan sinyal dan ketidak percayaan akan kemampuan petugas untuk mengatasi masalah buruknya kinerja ponsel, ataupun terputusnya percakapan telepon secara tiba-tiba.
Peluang 1:
Perusahaan operator seluler dapat melakukan perbaikan kecepatan dalam penanganan masalah jika tim  layanan pelanggan dilengkapi dengan alat diagnose yg lengkap dan efektif serta alat untuk memecahkan masalah atau dapat juga dengan upgrade jaringan untuk meningkatkan kinerja.Tetapi peluang yg baik untuk memberikan layanan dalam memuaskan pelanggan terletak pada perbaikan koneksi struktur organisasi yang sebelumnya tidak terhubung dengan baik antara satu dengan yang lainnya serta intelligence yang terpisah-pisah. Hal ini sering dijumpai di banyak perusahaan operator seluler.

b.    Tantangan 2:
Manager toko ritel khusus untuk kegiatan outdoor (pendaki gunung,pengendara sepeda gunung,pemain ski,peseluncur dll) diminta bertanggung jawab langsung thd masalah layanan pelanggan, mereka membutuhkan karyawan yg ramah, sopan, mudah didatangi,ber:pengetahuan , cepat dalam merespon kebutuhan pelanggan dan bersedia melakukan apapun yg diperlukan untuk menyenangkan pelanggan dan kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangkan pelanggannya.
Peluang 2:
Karena masalah layanan pelanggan mrp tanggung jawab yg sangat penting bagi manager took maka dia harus bisa menanamkan kpd karyawannya arti pentingnya sebuah servis bagi pelanggan untuk peningkatan penjualan dengan menunjukkan sikap dan perilaku yg harus dilakukan karyawan dalam melayani pelanggan.

6.    MENINGKATKAN KETRAMPILAN PERSONAL

a.    Tantangan 1:
Didalam organisasi kadang mengalami hal-hal yg tidak diinginkan seperti tidak tercapainya standar pencapaian kerja, karyawan tidak mampu melaksanakan tugasnya, karyawan tidak produktif, tingkat penjualan menurun, tingkat keuntungan menurun adalah beberapa contoh gelaja-gejala yang umum terjadi dalam organisasi. gejala tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi : kegagalan dalam memotivasi karyawan, kegagalan organisasi dalam memberi sarana dan kesempatan yang tepat bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, kegagalan organisasi memberi pelatihan dan pengembangan secara efektif kepada karyawan.

Peluang 1:
Dalam situasi ini program pelatihan sangat dibutuhkan dan sangat mengandalkan training need analysis ( TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan. Dan merorientasi kepada pengembangan karyawan meliputi :
·         Adanya pegawai baru, Memberikan orintasi pekerjaan atau tugas pokok organisasi kepada pegawai yang baru direkrut sebelum yang bersangkutan ditempatkan pada salah satu unit organisasi;
·         Adanya peralatan kerja baru, Mempersiapkan pegawai dalam penggunaan peralatan baru dengan teknologi yang lebih baru, sehingga tidak terjadi adanya kecelakaan kerja dan meningkatkan efesiensi kerja;
·         Adanya perubahan sistem manajemen/administrasi birokrasi, Mempersipakan pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem yang baru dibangun;
·         Adanya standar kualitas kerja yang baru, Mempersiapkan pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem yang baru dibangun;
·         Adanya kebutuhan untuk menyegarkan ingatan , Memberikan nuansa baru/penyegaran ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki;
·         Adanya penurunan dalam hal kinerja pegawai, Meningkatkan kualitas kinerja pegawai sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis;
·         Adanya rotasi/relokasi pegawai, Meningkatkan pegawai dalam menghadapi pekerjaan dan situasi kerja yang baru

b.    Tantangan 2:
Manager dan staf professional sekarang ini dituntut untuk mendalami tatacara/kebiasaanya dlm meningkatkan produktifitasnya dlm tugas sehari-hari sehingga tercipta tenaga professional yg produktif dan efisien, seperti goal setting,managing time and routines activity,tetapi kadang mereka tidak sadar betapa pentingnya meningkatkan kualitas pribadinya tersebut untuk kemajuan dirinya dan organisasinya tersebut.
Peluang 2 :
Organisasi harus tanggap dlm membaca keadaan tenaga profesonalnya, mrk harus bisa mengubah kejemuan kerja misalnya dengan rekreasi karyawan,gathering untuk meningkatkan kekerabatan karyawan dan juga pelatihan konseling/workshop, hal ini diharapkan Peserta akan lebih fokus pada tugas-tugas yang disusun menurut skala prioritasnya masing-masing dan juga akan lebih mudah dan lebih  siap dalam menghadapi tugas-tugas dan/atau proyek baru yang diembannya Secara umum pelatihan ini akan meningkatkan produktifitas kerja karyawan melalui efektifitas kegiatan sehari-hari yang dengan sendirinya akan meningkatkan kontribusinya dalam peningkatan kinerja organisasi.
7.    EMPOWERMENT

a.    Tantangan 1:
Adanya penolakan terhadap perubahan oleh manajer organisasi yg disebabkan ego dan nilai-nilai pribadi yg beranggapan karyawan harus patuh pd perintah manajer shg timbul ketidaknyamanan ketika karyawan mencetuskan inisiatif/ide yg dpt mengurangi kekuasaan manager shg berusaha mempersulit kelompok kerja.
Peluang 1:
Manajer yg dididik dgn cara lama dan mempunyai ego tinggi tidak akan menerima adanya keterlibatan karyawan,mereka memperhatikan hasil kerja dibandingkan orang yg bekerja tersebut sehingga perlu adanya pelatihan manajemen yang memungkinkan akan mempengaruhi cara pandang dan filosofi manajer tersebut yaitu pimpinan yang berhasil bukanlah yang mencari kekuasaan untuk dirinya sendiri akan tetapi yang mampu mendistribusikan kekuasaan kepada orang banyak untuk mencapai tujuan bersama.

b.    Tantangan 2:
Pada tahun 1980-an manajer dianjurkan untuk membuat para karyawannya berpartisipasi dalam keputusan –keputusan yg berkaitan dengan pekerjaan dan bertanggung-jawab sepenuhnya atas apa yg mereka lakukan sehingga manajer dipaksa untuk melepaskan kendali dan karyawan dipaksa belajar bertanggung-jawab atas pekerjaan dan keputusan yg dibuatnya.
Peluang 2:
Pada saat itu peran manajer dan karyawan sudah mulai samar, karyawan disebut rekan,pembuatan keputusan diturunkan ketingkat operasi dimana memberikan peluang bagi karyawan menentukan keputusan yg terbaik untuk kinerjanya sendiri sehingga meningkatkan jumlah organisasi yg menggunakan tim mandiri yakni bekerja tanpa pengawasan bos semakin banyak.

8.    MENYIKAPI KESEMENTARAAN

a.    Tantangan 1:
Awal tahun 1968-an Swiss mendonimasi pasar jam tangan dunia hingga 90% selama 60 tahun terakhir pembuat jam tangannya juga berinovatif menemukan jarum detik, menemukan teknologi yang membuat jam semakin akurat, meluncurkan desain jam analog baru,namun di tahun itu penjualan jam merosot tajam secara global. Pangsa pasar turun drastis karena dunia sedang dilanda demam jam digital yang dipopulerkan oleh pembuat jam Jepang, ironisnya, teknologi jam digital ditemukan oleh para ilmuwan Swiss.Penemuan baru tersebut sebelumnya ditolak oleh pembuat jam Swiss sehingga akhirnya dipamerkan di World Watch Congress. Dalam kasus ini resistensi akan sesuatu yang baru seringkali menjadi penghambat terbesar dalam berinovasi.
Peluang 1:
Seharusnya perusahaan jam tangan Swiss ini mengutamakan kolaborasi dengan pemasok, konsumen, atau stakeholder lainnya, ketimbang hanya berfokus pada pembinaan internal perusahaan.Dikombinasikan dengan orientasi fleksibilitas, dimana perusahaan lebih mengutamakan pertumbuhan, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi, sehingga lebih dinamis dan selalu berupaya bertransformasi. Bisa jadi ide-ide baru bermunculan di sekitar kita. Peluang terobosan selalu ada, namun pertanyaannya adalah “Cukup terbukakah perusahaan kita pada peluang dan perubahan tersebut?”

b.    Tantangan 2:
Karyawan produksi pd Caterpillar,Ford dan Alcoa saat ini harus menguasai peralatan produksi yg terkomputerisasi padahal 20thn lalu pekerjaan itu tidak dlm deskripsi tugas mereka,dahulu kelompok kerja mrk spesifik relative permanen dgn jaminan yg cukup untuk bekerja dgn orang yg sama dari hari ke hari tetapi semua itu sekarang berubah digantikan dgn tim kerja sementara,departemen yg berbeda dg anggota yg berganti setiap saat dan akhirnya organisasi itu dlm keadaan yg terus berubah.
Peluang 2:
Proses yg selalu berubah dalam organisasi dapat membuka peluang mereka untuk mengatur ulang berbagai divisi mereka,menjual/menggantikan bisnis yg berkinerja buruk,mengurangi operasi,mengontrakkan jasa dan operasi yg tidak penting ke organisasi lain dan mengganti karyawan permanen dengan temporer shg mengurangi biaya.Manajer dan karyawan harus belajar menyikapi perubahan yaitu hidup dgn fleksible ,spontan dan cepat beradaptasi dengan keadaan baru.

9.    MERANGSANG INOVASI DAN PERUBAHAN

a.    Tantangan 1:
Ada banyak perusahaan raksasa yg gagal seperti Sears,Boeing dan Lucent Techologies mereka mengimplementasikan program-program pemotongan biaya yg sangat besar dan meniadakan/PHK ribuan pekerja untuk menghindari kebangkrutan.
Peluang 1:
Pemotongan biaya dengan memPHK perkerja dapat dihindari jika perusahaan itu dapat mengembangkan inovasi dan menguasai seni perubahannya sehingga perusahaan akan terus maju jika fleksible,terus berkualitas dan dapt mengalahkan kompetitornya dengan menawarkan produk yg terus inovatif.Contohnya Amazon.com dapat menyaingi pesaingnya dgn menjual buku lewat situs internet.

b.    Tantangan 2:
Krisis ekonomi yang belum tuntas di wilayah Eropa dan Amerika Serikat, serta persaingan bisnis semakin menuntut kreativitas dan inovasi,mengharuskan perusahaan/organisasi untuk menemukan kekuatan keunggulan dari kekayaan potensi dan sumber daya yang dimiliki saat ini. Setiap orang di dalamnya  diharapkan menjadi sadar akan tantangan yang harus dijawab dengan kreativitas dan inovasi, secara terus-menerus, tanpa pernah terjebak dalam zona kenyamanan dan tidak ada seorangpun yg diam dalam pola kerja lama.
Peluang 2:
·         Semangat kreatif dan inovatif dalam kepribadian setiap karyawan dan pimpinan perusahaan, akan menjadi harta produktif yang paling penting buat kemajuan perusahaan. Zaman sedang berubah dan diperlukan cara kerja yang luar biasa untuk mengeksplorasi potensi dan sumber daya di tempat kerja dengan kreativitas. Tanpa karyawan-karyawan yang kreatif dan inovatif, perusahaan berpotensi kehilangan daya saing, dan kemunduran kinerja akan membuat perusahaan sulit menjawab tantangan bisnis di masa depan.
·         Mengeluarkan organisasi dari zona nyaman membutuhkan figur pemimpin yang kuat dan visioner. Dibutuhkan pemimpin yang cerdas membangun visi bersama, dan cerdas menginternalisasikan nilai-nilai visi tersebut dengan pengaruh yang kuat, untuk dapat dipatuhi setiap orang dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.

10.    MENYEIMBANGKAN KONFLIK

a.    Tantangan 1:
Karyawan biasa pd thn.1960-an atau 1970-an bekerja dikantor 8-9 jam/hari dari senin sampai jumat,tempat dan jam kerja ditentukan dengan jelas.Hal ini tidak berlaku bagi sebagian besar angkatan kerja saat ini, karyawan makin sering mengeluh bahwa batas antara waktu kerja dan waktu bukan kerja jadi tidak jelas,sehingga menimbulkan konflik pribadi dan tekanan.
Peluang 1:
Angkatan kerja pada zaman sekarang menghadirkan peluang bagi para pekerja untk menciptakan dan menyusun peran-peran kerja mereka.Teknologi komunikasi juga membuka peluang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dirumah,mobil bahkan dikala liburan, ini memungkinkan banyak individu yg berkecimpung dalam bidang teknis dan professional meenyelesaikan pekerjaan mereka pd sembarang waktu dan tempat manapun.

b.    Tantangan 2:
Terhambatnya pembangunan di daerah perbatasan yg merupakan buntut dari persoalan konflik internal daerah tersebut sehingga belum bisa mewujudkan kesejahteraan rakyatnya yang berakibat semakin banyak warga miskin dan tertinggal di daerah tersebut. , ketertinggalan itu justru memicu persoalan lain, seperti masalah sosial, keamanan, serta masalah kebangsaan. Konflik ini dapat terjadi karena lemahnya koordinasi antar instansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih yang mengakibatkan terjadi penundaan dan terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan.Konflik seperti ini harus cepat karena kasus konflik ini merugikan banyak pihak.Contoh kasusnya adalah konflik yg terjadi pada masyarakat sekitar Comoro, Subdistrik Comoro, Dili,Timor Leste.
Peluang 2:
Perlu penanganan multi disiplin dan kerja sama berbagai pemangku kepentingan dalam upaya pembangunan daerah tertinggal. Pemerintah dalam satu sisi berfungsi sebagai promotor pemberi stimulus fiskal. Sedangkan lembaga lainnya bisa masuk dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan masalah upaya pembangunan sumber daya manusia.  Solusi/peluang untuk kasus konflik seperti ini sebaiknya menggunakan metode Arbitrasi, yaitu adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah konflik ini.Peran orang ketiga dalam hal ini bisa berupa lembaga atau instansi lain dari pemerintah yang bertugas untuk mengawasi koordinasi antar instansi agar menjadi semakin lebih kuat koordinasinya. Dan mengawasi penyaluran modal agar lebih jernih dan transparan sehingga tidak sering terjadi penundaan yang diakibatkan oleh penyaluran modal.

11.    MENINGKATKAN PERILAKU ETIS

a.    Tantangan 1:
Organisasi/perusahaan harus bisa menerapkan perilaku etis dalam bisnisnya,salah satu kegiatan yang perlu dan penting untuk dilakukan agar bisa meningkatkan nilai tambah dan citranya dalam masyarakat adalah dengan melakukan tanggung jawab social yaitu kepedulian bisnis kepada kesejahteraan masyarakat sekitar ,Tanggung jawab perusahaan menyangkut semua hal yang dilakukan perusahaan yang berhubungan dengan masyarakat mulai merekrut karyawan dari kelompok minoritas, menghemat energi, meminimalkan polusi dan sebagainya. Fungsi dari kegiatan ini adalah untuk menilai kerja sosial perusahaan yaitu kedermawanan perusahaan, tanggung jawab perusahaan, dan kebijakan perusahaan.
Peluang 1:
Perilaku Etis dapat membuka peluang bagi organisasi/perusahaan untuk :
‘-Menunjukkan kedermawanan perusahaan yg dapat berupa bantuan atau sumbangan sukarela yang diberikan pada kelompok-kelompok non-profit tertentu. Program ini ada yang merupakan program tetap perusahaan dan dapat dilakukan perusahaan besar maupun kecil.
‘-Menerbitkan laporan kegiatan sosialnya secara berkala kepada public dalam rangka menciptakan citra baik perusahaan. Namun untuk memberitakan kegiatan sosialnya, perusahaan harus bisa mengukur kontribusi positifnya terhadap masyarakat dan mengurangi dampak sosial negatifnya dengan menggunakan audit social ataupun kelompok-kelompok yang pekerjaannya memang mengawasi bagaimana perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan berlaku etis, yaitu investor yang peduli terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan, pecinta lingkungan, kelompok pekerja, dan pelanggan.

b.    Tantangan 2:
Tanggung jawab sosial dan perilaku etis perusahaan/organisasi tidak hanya ditujukan pada lingkungan sekitar saja, namun juga kepada dunia global dan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai belahan dunia Salah satu perbuatan etis yang paling mendasar dan minimal untuk dilakukan oleh perusahaan adalah memenuhi tanggung jawabnya pada pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut atau stakeholder yaitu meliputi pelanggan, investor, karyawan, masyarakat dan lingkungan .

Peluang 2:
Peluang yg dapat diambil perusahaan/organisasi dlm memenuhi tanggung jawabnya adalah:
 ‘-Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan adalah memuaskan pelanggan dengan produk dan jasanya yang berkualitas, caranya adalah dengan jujur kepada pelanggan mengenai produk yang mereka miliki dan tidak berlebihan dalam meng-iklankan produknya (baca: iklan bohong dan tidak sesuai kenyataan produk) serta dapat dipercaya.
‘-Tanggung jawab kedua adalah kepada investor dimana perusahaan harus berusaha sedemikian mungkin untuk selalu meningkatkan kekayaan investor yang telah memberikan dananya agar perusahaan tersebut bisa beroperasi dan jujur mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada investor. Hal ini perlu dilakukan agar investor tetap mau bekerjasama dengan perusahaan.
‘-Tanggung jawab ketiga adalah kepada karyawan, diantaranya adalah tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menghargai karyawannya dengan perlakuan yang adil. Penghargaan ini salah satunya adalah dengan pemberian kompensasi dan membayar karyawannya dengan seharusnya.
‘-Dan tanggung jawab terakhir adalah kepada masyarakat dan lingkungan sekitar, yaitu menciptakan kesejahteraan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka tanggung jawab terhadap masyarakat adalah dengan mempromosikan keadilan sosial, donasi-donasi, berusaha melakukan bisnis tanpa membahayakan lingkungan,


I.             KARAKTERISTIK INDIVIDUAL

1.    Karakteristik Biografis

a)    USIA

o   Hubungan Umur - Turnover = umur meningkat maka tingkat turnover menurun. Alasannya karena alternatif pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.
o  Hubungan Umur - Absensi = Umur meningkat, maka ketidakhadiran yang disengaja menurun, dan ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula. Mengingat umur yang bertambah berarti adanya keluarga yang harus dibina. ketidakhadiran yang disengaja jarang sekali dilakukan, karena melihat pada nilai gaji yang terpotong bila tidak masuk kerja. Dan ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula, contoh : bila ada salah satu anaknya yang sakit.
o  Hubungan Umur - Produktivitas = umur meningkat, maka produktifitas menurun. Alasan: menurunnya kecepatan, kecekatan, dan kekuatan. Juga meningkatnya kejenuhan atau kebosanan, dan kurangnya rangsangan intelektual. Namun ada juga study yang mengemukakan bahwa hubungan umur dengan produktifitas ternyata tidak ada hubungannya sama sekali. Dengan alasan : menurunnya ketrampilan jasmani tidak cukup ekstrem bagi menurunnya produktifitas. Dan meningkatnya umur biasanya diimbangi dengan meningkatnya pengalaman.
o  Hubungan umur - kepuasan kerja =
     bagi karyawan profesional : umur meningkat, kepuasan kerja juga meningkatü
     karyawan non-profesional : kepuasan merosot selama usia tengah baya dan kemudian naik lagi dalam tahun-tahun selanjutnya. Bila digambarkan dalam bentuk kurva, akan berbentuk kurva U ("U" curve).ü

Contoh kasus :
 ‘- Amerika terdapat UU melarang perintah pensiun dan saat ini pekerja AS tidak harus pensiun usia 70 th.Mereka melihat kualitas positif pada para pekerja tua pd pekerjaan mrk seperti pengalaman,penilaian,etika kerja yg kuat dan komitmen pd kualitas,walaupun biasanya dipandang kurang luwes dan menolak teknologi baru. Biasanya pekerja – pekerja muda lebih cepat untuk beradaptasi dengan teknologi baru di bandingkan dengan pekerja – pekerja tua.

‘- Selama periode 3th sebuah jaringan besar took piranti keras mempekerjakan satu dari tokonya yg lain dengan mempekerjakan  karyawan yg lebih tua ternyata setelah diukur berdasarkan penjualan thd biaya tenaga kerja secara signifikan lebih produktif dibanding kan tokonya yg lain.Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia dan kinerja tidak ada keterkaitan.

b)    JENIS KELAMIN

- Tidak ada beda yang signifikan / bermakna dalam produktifitas kerja antara pria dengan wanita.
- Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan memperngaruhi kepuasan kerja.
- Hubungan gender - turnover = beberapa studi menjumpai bahwa wanita mempunyai tingkat keluar yang lebih tinggi, dan studi lain menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan keduanya.
- Hubungan gender - absensi = wanita mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi (lebih sering mangkir). dengan alasan : wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga jangan lupa dengan masalah kewanitaan.
Contoh kasus:
Angkatan kerja wanita yg memiliki anak-anak usia prasekolah sekarang lebih memilih jadwal kerja paruh waktu yang fleksibel dan telecommuting sebagai cara untuk mengakomodasi tanggung jawab sebagai seorang ibu dan istri dalam keluarga mereka.

c)    STATUS PERKAWINAN

Tenaga Kerja yang sudah menikah cenderung;
o    kemungkinan turnover (keluar masuk karyawan) kecil
o    kepuasaan kerja meningkat
Tidak ada studi yang cukup untuk menyimpulkan mengenai efek status perkawinan terhadap produktifitas,karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya, pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaannya
Contoh kasus:
Karyawan yang sudah menikah umumnya memiliki tingkat pengunduran diri yg rendah ini umumnya karena tuntutan income /gaji untuk memenuhi kebutuhan keluarga,tetapi biasanya sering absen dikarenakan urusan keluarga misalnya salah satu keluarganya sakit.

d)    MASA KERJA

-Tidak ada alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan lebih produktif dari pada yang junior.
- Senioritas / masa kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan tingkat turnover.
- Masa kerja berkaitan secara negative jika:
            - masa kerja tinggi , tingkat absensi dan kinerja/ turnover rendah
            - masa kerja rendah, tingkat absensi dan kinerja/turnover tinggi
- Masa kerja berkaitan secara positif jika :
            - masa kerja tinggi, kepuasan kerja tinggi
            -  masa kerja rendah, kepuasan kerja rendah
Contoh kasus:
Para pekerja yg lebih tua berkemungkinan lebih rendah untuk mengundurkan diri krn masa pengabdian yg panjang cenderung memberika gaji yg tinggi, tunjangan liburan dan pension yg lebih menarik. Mereka juga dianggap berkualitas karena memiliki pengalaman, penilaian, etika kerja yg kuat dan komitmen terhadap kualitas.Sehingga mereka biasanya lebih dihargai daripada pekerja muda.

e)    RAS / BANGSA / SUKU BANGSA

Ras dipelajari dalam perilaku organisasi khususnya dalam hubungannya dengan hasil-hasil pekerjaan seperti keputusan pemilihan personel, evaluasi kinerja dan diskriminasi ditempat kerja, beberapa pokok sbb:
o   Dalam situasi pekerjaan terdapat kecenderungan menyukai rekan-rekan dari ras mereka sendiri dalam evaluasi kinerja, keputusan promosi dan kenaikan gaji.
o   Terdapat sikap-sikap berbeda secara substansional terhadap tindakan afirmatiif,dengan orang Amerika Afrika mendapatkan program2 yg lebih besar disbanding orang kulit putih.
o   Orang Amerika Afrika biasanya mengalami perlakuan lebih buruk dibanding orang kulit putih dalam keputusan pekerjaan
Contoh kasus:
-       Pegolf dunia Tiger Woods menolak ditempatkan dirinya kedalam suatu kategori ras tunggal, dia menekankan akarnya dari multietnis.
-       Sebagian besar individu di AS mengidentifikasi diri mereka menurut kelompok rasial tapi di bbrp Negara seperti Brasil tidak mengidentifikasikan diri mereka seperti itu.

2.    Kemampuan
 Adalah kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan,sebuah penilaian terkininatas apa yg dapat dilakukan seseorang. Kemampuan dibagi menjadi;

a.    Kemampuan intelektual

Yaitu kemampuan yg diperlukan utk mengerjakan kegiatan mental. Semakin tinggi posisi dalam hirarkhi organisasi, semakin membutuhkan kemampuan intelektual. Dimensi kemampuan intelektual;
~        Kecerdasaan Numeris: Kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat.
Contoh : akuntan menghitung pajak penjualan serangkaian barang.
~        Pemahaman Verbal: Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar serta hubungan kata satu sama lain.
Contoh : manajer pabrik mengikuti kebijakan perusahaan pd perekrutan.
~        Kecepatan Perseptual: Kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat
Contoh : penyelidik kebakaran ,FBI, dokter forensik
~        Penalaran Induktif: Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah itu.
Contoh : periset pasar yg meramalkan permintaan suatu produk esok hari.
~        Penalaran Deduktif: Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argument.
Contoh : Pengawas yg memilih 2 saran berbeda yg ditawarkan pegawai.
~        Visualisasi Uang: Kemampuan membayangkan bagaimana suatu obyek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang diubah.
Contoh : Dekorator interior yg mendekorasi ulang sebuah kantor.
~        Ingatan: Kemampuan menahan dan mengenang kembali masa lalu.
Contoh : tenaga penjual yg mengingat nama-nama pelanggan.

b.    Kemampuan fisik

Yaitu kemampuan yg diperlukan utk melakukan tugas-tugas yg menuntut stamina, kecekatan, kekuatan. Individu yg bekerja bukan pd posisi manajemen (pelaksana) lebih banyak menggunakan kemampuan fisik.
Contoh : Pekerjaan sebagai bodyguard dan petugas keamanan yg menuntut kesehatan fisik dalam tugas sehari- harinya, sopir, petugas pelabuhan dll.

c.    Kesesuaian Pekerjaan – Kemampuan

·         kemampuan di bawah persyaratan, kinerja gagal
·         kemampuan di atas persyaratan, kinerja memadai, tapi dapat mengurangi kepuasan (frustasi)



1 komentar: